Cerita Inspirasi : Menolong Kakek dan Pengemis Tua
Pada
hari libur kemari, saya dan keluarga pergi ke rumah kakek. Di sana saya dan
adik saya membantu kegiatan kakek dan nenek sehari-hari seperti membantu nenek
mengantar makanan untuk kakek. Pada waktu siang hari ternyata suasana di pedesaan
dan perkotaan lain. Di Pedesaanm suasana sangat nyaman sedangkan di perkotaan
terdapat banyak polusi dan debu.
Pada
suatu hari saya dan ibu saya membantu neek untuk membuat kue peanan orang lain.
Saya sangat gembiran karena diajari oleh nenek cara membuat kue, ternyata agak
sulit. Pada suatu pagi saya diajak kakek untuk ikut ke sawahnya. Saya pun mau
dengan senang hati. Waktu disawah saya sangat senang karena saya bisa bermain
dan berkenalan dengan teman baru.
Pada
waktu bermain, teman saya terpeleset lumpur dan ia tercebur di air lumpur. Saya
pun menolongnya. Ia sangat sedih karena nanti kalau pulang akan dimarahi oleh
ibunya. Kasihan sekali, ya, dia.
Usai
kejadian tersebut, saya membatu kakek membajak sawah dengan kerbau hitam kakek.
Ternyata membajak sawah dengan kerbau sangat menyenangkan. Tidak terasa hari
sudah mulai petang. Saya dan kakek saya pun pulang dan melanjutnkan keesokan
harinya
Pada
keesokan harina, saya kembali ikut kakek ke sawa membantu kakek memulai
pekerjaannya. Sebelum kakek memulai pekerjaanya, saya berlari-lari menikmati
indahnya pagi hari itu. Saat saya sedang berlari-lari, tiba-tiba saya menabrak
suatu benda. Saya pun bertanya kepada kakek.
“Apa
benda itu,Kek?”
“Itu
namanyaorang-orangan sawah,” jawab kakek.
“O...,”kataku.
Saya pun bertanya apa manfaatnya
“Itu
bermanfaat untuk mengurangu hama yang menyerang padi,” jawab kakek.Ternyata
bentuknya lucu jug. Saya pun melanjutkan untuk membantu kakek lagi.
Suatu
ketika saya disuruh nenek untuk membeli garam ke warung. Tiba-tiba di jalan
saya bertemu dengan seorang pengemis tua. Saya tidak tega membirkannya. Akhirnya
setelah saya membeli garam, saya mengajak pengemis tua itu untuk ikut saya ke
rumah. Setibanya dirumah saya menceritakan kepada nenek tentang pengemis tua
itu.
Nene
saya pun kasihan melihat pengemis tua itu. Akhirnya saya minta izin kepada nenek
untuk memberi pengemis tua itu makanan dan minuman. Nenek un mengizinkannya. Akhirnya
pengemis tua itu makan dengan lahap. Selesai makan saya bertnaya kepada
pengemis tua itu.
“Kenapa
Bapak kok jadi seorang pengemis?”
Si
pengemis tua itu menjawab, “Saya menjadi pengemis karena saya tidak bisa
bekerja dan istri serta anak saya meninggalkan saya.”
Ternyata
kasihan sekali pengemis itu. Lalu kakek saya mengajak pengemi tua itu untuk
bekerja dengan kakek saya di sawah. Pengemis tua itu pun mau dan ia sangat
senang sekali dan sangat berterima kasih kepada saya.
Dua
hari kemudian, pengemis tua itu bertemu dengan istri dan anaknya. Akhirnya mereka
pun kembali berkumpul lagi dengan gembira. Usai kejadian tersebut saya pun
kembali untuk membantu nenek dan kakek. Pada waktu saya ikut kakek ke sawah,
saya belajar bersama kakek untuk menanam padi dengan cara yang benar.
Pada
hari minggu saya ikut nenek ke pasar dengan berjalan kaki untuk berbelanja kebutuhan
pokok sehari-hari. Saya juga membatu nenek untuk membawakan barang
belanjaannya. Setibanya di rumah saya dan ibu saya membantu nenek memasak. Selesai
memasak saya, nenek, dan ibu pun makan bersama. Selesai makan saya membantu
nenek mencuri piring. Selesai mencuci piring, saya bermain bersama adik saya di
kebun mangga milik tetangga kakek. Kebetulan pada waktu itu tetangga kakek
sedang memetik mangga yang sudah matang. Saya pun membantunya. Selesai memetik
mangga, saya diberi mangga. Tetangga kakek sangat berterima kasih kepada saya
karena telah membantu memetik mangganyta. Kemudian saya dan adik saya pulang ke
rumah.
Setibanya
di rumah, saya menceritakan semua hal yang saya alami tadi kepada nenek dan ibu.
Mereka sangat senang karena saya dan adik saya telah membahagiakan orang lain. Saya
juga menceritakan bahwa saya diberi mangga oleh tetrnagga kakek. Lalu saya
memberikan mangga itu kepada nenek dan ibu. Akhirnya mangga itu pun dibuat jus
dan ku. Saya pun sangat senang sekali.
Jus
dan kue mangga pun sudah jadi. Saya, nenek, ibu, dan adik saya pun menikmati
jus dan kue mangga. Ternyata rasanya sangat leza dan manis. Tiba-tiba kakek
pulang dari sawah dan kakek pun ikut menikmatinya.
Selesai
menikmati jus dan kue mangga. Saya dan adik saya pun kembali bermain. Saya jalan-jalan
naik delman bersama kakek dan nenek mengelilingi desa. Ternyata indah juga jalan-jalan
di desa. Udaranya sangat nyaman dan sejuk sekali. Terlihat juga pemandangan di
kaki bukit dengan air yang jernih mengalir di sungai-sungai
Liburan
saya kali ini benar-benar asyik dan sangat menyenangkan karena saya bisa
membahagiakan orang lain. Ibu menasehati saya agar selalu membantu orang yang
kesusahan.
Liburan
saya telah usai. Saya dan keluarga saya kembali ke surabaya naik kereta api, sesampainya
di rumah, saya menulis karangan pengalaman waktu membahagiakan orang lain di
desa. Lalu saya menceritakan kepada teman saya. Saya pun kembali ke bersekolah.
Liburan
yang akan datang nanti saya tak sabar untuk pergi ke desa lagi untuk membantu
orang dan membahagiakan orang lain lagi.
Pengarang : Hilda Amaliyah
Sekolah : SDN Tambak Wedi Surabaya
Posting Komentar untuk "Cerita Inspirasi : Menolong Kakek dan Pengemis Tua"